A man with broken glasses

“hi..apa kabar?” Dengan senyum yang sama. Juga teduh matanya.

“alhamdulillah..baik.Kamu apa kabar?”

Masih tersenyum. Menatapku dalam.

“i luv what i see. Even yesterday is hurting me..but i know the truth is..”

Hening. Tidak kutanggapi juga apa yang dia katakan. Dan sekilas kumenatapnya tapi dengan segera kubuang mata.

“17 oktober pagi hari. Kamu menyapa dengan sapaan yang membuat aku melayang tinggi. Tapi apa yang kamu buat keesokan hari? Kamu jahat..”

Kutertunduk. Bergeming. Dengan beribu maaf yang berkecamuk di hati.

“Kacamatamu kenapa? Retak sebelah. Parah.” sambil merutuki kenapa cuma kalimat ini yang keluar dari mulutku.

“Terjatuh dirumahnya. Tadi malam..”

Hening lagi. Tapi kali ini kami saling memandang.

“Maaf, tapi kamu harus pergi..”

“i see..may i?” kumelihat dia merentang tangan.

“i luv u” bisikku hati-hati di telinganya.

“i luv u. Never less…..c a..”

Menatapnya pergi. Sekali lagi pergi. Punggung yang sama. Pada jalan yang sama. Ahyaa..sampai ketemu..:)

PS : dalam sepotong ingatan..

4 Comments

  1. fargothen says:

    aku suka dialognya 🙂

  2. Asop says:

    Ingatannya masih bagus? 😀

    1. ninok eyiz says:

      Everyone has a ghost,ha? :p

Leave a reply to Asop Cancel reply